Sejuta bunga untuk pak pejabat

April 2, 2008 at 12:36 pm 3 comments

flower.jpg

Bersama dengan seorang teman, hari itu saya berniat mengembalikan buku di perpustakaan fakultas.  Namun, sesampainya di sana ternyata perpustakaan tutup istirahat. Karena buku yang kami pinjam harus dikembalikan hari itu juga (daripada didenda :)), akhirnya kami memutuskan untuk menunggu perpustakaan buka kembali. Sembari menunggu, saya berniat membaca koran dinding yang biasanya berada di depan pintu perpustakaan. Tidak seperti biasanya, koran dinding ternyata tidak ada (beserta papan kaca tempat menempel koran pun raib). Sebagai gantinya, di tempat tersebut terdapat sekelompok tanaman yang dibentuk menyerupai taman mini  (di sekitar tanaman diberi potongan-potongan bambu kecil).

Setelah saya perhatikan ke sekililing, hari ini fakultas memang tampak berbeda. di beberapa sudut fakultas tampak pot-pot besar berisi bunga asli, sekelompok tanaman yang ditata rapi seperti halnya di tempat koran dinding pun tampak di beberapa tempat lainnya. Karena tidak ada kerjaan, akhirnya saya hanya mempermainkan (maksudnya memegang dan mencium bau)  bunga-bunga asli di salah satu pot yang terletak tepat di depan pintu perpustakaan. Ketika saya sedang asik mengagumi keindahan dan keharuman bunga-bunga itu tiba-tiba datang beberapa petugas perlengkapan dan kebersihan kampus. Mereka mengangkuti semua tanaman yang dibentuk layaknya taman mini itu (ternyata itu semua tanaman sewaan). Tanpa diduga salah satu dari petugas  itu berkata kepada saya: ‘mbak..kalau mau bunganya ambil saja, bunga-bunganya sih udah kita beli kok, daripada dibuang, lagian acaranya sudah selesai ”“Ada acara apaan sih pak?” tanya saya kepada pak petugas“lha masa gak tahu sih mbak, hari ini kan menteri “anu” datang ke sini”“oh..jadi boleh diambil nih bunganya pak?”“ambil saja mbak..gak dipakai lagi kok. Tahu gak mbak, persiapan penyambutan mentri “anu” ini nyampe seminggu, buat bunga-bunga dan tanaman saja habis jutaan, padahal pak menteri gak sejam di sini” gak disangka tiba-tiba pak petugas curhat..he“biasa pak…penyambutan pejabat”kalau masih mau bunga-bunganya, di lantai dua masih banyak mbak..”kata pak petugas sambil mengangkuti lagi tanaman sewaan ke atas sebuah mobil pick up.

Karena perpustakaan masih cukup lama buka kembali, akhirnya bersama teman saya tadi, saya naik ke lantai dua untuk mencari bunga yang lebih bagus. Sesampainya di atas, lantai dua salah satu gedung di fakultas ini tampak berbeda dari biasanya. Mulai dari lantai tangga sampai lantai menuju ruang seminar dilapisi karpet merah, di sisi karpet merah, dengan jarak tetentu, berdiri pot-pot bunga asli (Ya ampun seperti mau masuk istana saja), bahkan di beberapa dinding dihiasi pita-pita besar. Yang ingin saya utarakan berdasarkan ilustrasi di atas adalah soal penyambutan “orang-orang penting” di negara kita yang kadang berlebihan dan “norak”. Bayangkan saja berapa uang yang harus dikeluarkan hanya untuk membeli bunga-bunga segar yang begitu banyaknya dan menyewa tanaman?(seperti kata pak petugas tadi..nyampe jutaan), padahal bunga-bunga itu disentuh pun tidak oleh pak pejabat, bahkan mungkin dilirik pun enggak. Apakah tidak ada cara lain yang lebih sederhana dan hemat untuk sekedar acara penyambutan?//W 

picture from www.photobucket.com

       

Entry filed under: Uncategorized.

wanita suka bola: suatu trik berkomunikasi dengan pria???

3 Comments Add your own

  • 1. ratihkumala  |  April 12, 2008 at 8:38 am

    wa… terus bunganya jadi diambil gak? kan lumayan tuh hehehehe

  • 2. cheriatna  |  April 20, 2008 at 6:49 am

    blog berkesan, teruslah menulis.
    salam dari free contoh rumah

  • 3. aya79  |  May 22, 2008 at 11:00 am

    Bunga?mau dong..pasti waktu itu seluruh tempat di kampus kamu jadi wangi, kan banyak bunganya..hehe…mungkin fakultas kamu emang berniat tuk bikin Pak menteri terpesona dengan bunga-bunga sampai akhirnya beli deh bunga di Kota Baru kalau gitu kan toko bunga (Pak Purwo, Bu Amad, Dahlia, dll di Kota Baru jadi laris manis, hehe..)Yup berbicara pemborosan bukan hanya fakultasmu yang mencoba sedikit melakukan pemborosan, negara kita juga suka pemborosan kok, liat ga kemarin pas tanggal 20 stasiun televisi negara kita serempak menayangkan siaran peringatan hari kebangkitan nasional meskipun tak munafik aku merindukan acara penyemangat dan pemersatu bangsa seperti itu tapi…Ini ada tapinya…kenapa perayaan yang begitu meriah dan elegan itu diadakan disaat rakyat Indonesia menjerit agar pemerintah menangguhkan niatnya menaikkan harga BBM. Berapa milyar dana APBN yang dikeluarkan untuk perayaan yang hanya semalam itu.

Leave a comment

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed